5 Literasi Keuangan untuk Generasi Z: Peran TPAKD dalam Edukasi Investasi

Generasi Z tumbuh di era digital yang serba cepat. Mereka akrab dengan teknologi, media sosial, dan informasi instan. Namun, tanpa literasi keuangan yang kuat, mereka berisiko membuat keputusan keuangan yang salah. Oleh karena itu, edukasi investasi sangat penting—dan di sinilah TPAKD hadir.

Peran Strategis TPAKD dalam Literasi Anak Muda

Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) tidak hanya menyasar UMKM atau petani. Mereka juga fokus membina generasi muda untuk memahami konsep keuangan sejak dini. Dengan pendekatan yang kreatif dan kolaboratif, TPAKD berhasil menciptakan program-program yang digemari anak muda.

1. Program Satu Siswa Satu Rekening (KEJAR)

Melalui program KEJAR, para siswa diajak untuk mengenal dunia perbankan secara praktis. Mereka tidak hanya membuka rekening, tetapi juga belajar menabung, mengelola uang saku, dan merencanakan pengeluaran.

2. Edukasi Investasi Melalui Webinar dan Media Sosial

TPAKD aktif menggelar webinar keuangan, khususnya untuk topik investasi reksa dana, saham, dan kripto. Mereka berkolaborasi dengan para influencer keuangan agar pesannya mudah diterima oleh Gen Z.

3. Pelatihan Keuangan di Sekolah dan Kampus

TPAKD berkolaborasi dengan sekolah dan universitas untuk menggelar pelatihan secara langsung. Diskusi interaktif dan simulasi investasi membuat siswa antusias belajar.

4. Komik dan Video Edukasi Keuangan

Agar pesannya lebih menarik, TPAKD memproduksi konten visual seperti komik digital dan video pendek. Materinya ringan, tetapi mengandung prinsip-prinsip keuangan penting yang mudah dipahami.

5. Simulasi Perencanaan Keuangan Digital

Melalui aplikasi simulasi keuangan, TPAKD mengajak anak muda untuk merancang rencana keuangan pribadi. Mereka belajar menyusun anggaran, mengelola utang, dan memilih instrumen investasi jangka panjang.

Simpulan: Gen Z Melek Investasi, Masa Depan Makin Pasti

Dengan dukungan program TPAKD, Generasi Z kini makin sadar akan pentingnya investasi dan pengelolaan uang. Mereka tidak hanya konsumtif, tetapi juga proaktif dalam membangun masa depan finansial. Jika tren ini terus berlanjut, ekonomi Indonesia akan tumbuh dengan generasi muda yang cerdas finansial.