Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) merupakan inisiatif yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pemerintah daerah. Tujuannya jelas, yakni mempercepat akses layanan keuangan formal bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui strategi inklusi yang terpadu, TPAKD hadir untuk menjembatani kesenjangan ekonomi antardaerah.
Peran Strategis TPAKD dalam Memacu Perekonomian Daerah
Akses keuangan bukan sekadar simpan pinjam. Lebih dari itu, akses keuangan menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. TPAKD berperan penting dalam membuka jalan bagi UMKM, petani, nelayan, dan pelajar untuk dapat memanfaatkan layanan keuangan guna meningkatkan taraf hidup mereka.
Lima Kota, Lima Kisah Sukses
1. Bandung – Inovasi Kredit Melalui Program Kredit Mesra
Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan TPAKD meluncurkan Kredit Mesra tanpa agunan. Program ini membantu UMKM setempat tumbuh pesat. Sejak 2018, ribuan nasabah telah merasakan manfaatnya.
2. Surabaya – Literasi Keuangan untuk Pelajar
Surabaya fokus pada edukasi keuangan melalui program Kejar (Satu Rekening Satu Pelajar). Dampaknya luar biasa. Ribuan pelajar kini memiliki rekening dan memahami pentingnya menabung sejak dini.
3. Makassar – TPAKD Dorong Pembiayaan untuk Nelayan
TPAKD Makassar bekerja sama dengan perbankan dan koperasi untuk menyediakan pembiayaan mikro bagi nelayan. Langkah ini meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan mereka.
4. Semarang – UMKM Naik Kelas dengan Digitalisasi
Melalui pelatihan dan akses permodalan, UMKM di Semarang kini mampu menjual produknya secara daring. Digitalisasi memperluas pasar dan mendorong peningkatan omzet.
5. Medan – Pertanian Modern Lewat Akses Kredit
TPAKD Medan memfasilitasi petani untuk memperoleh kredit pertanian. Dengan teknologi dan pembiayaan pertanian, hasil panen meningkat signifikan.
Kesimpulan: TPAKD sebagai Katalis Perubahan
Dari wilayah Indonesia bagian barat hingga timur, TPAKD telah menunjukkan perannya yang vital. Tidak hanya memperluas akses keuangan, tetapi juga mengangkat harkat ekonomi masyarakat. Jika diterapkan secara konsisten, model ini dapat menjadi kunci untuk mengembangkan ekonomi daerah yang lebih inklusif dan berkeadilan.