Arsip Tag: Satu Rekening Satu Siswa

Mengenal TPAKD: Solusi Jokowi Capai 90% Inklusi Keuangan di Tahun 2024

Presiden Joko Widodo telah menetapkan target ambisius: inklusi keuangan Indonesia harus mencapai 90% di tahun 2024. Target ini bukan tanpa alasan. Pemerataan akses keuangan terbukti mampu menekan angka kemiskinan, memperluas kesempatan berusaha, dan memperkuat ketahanan ekonomi. Untuk mewujudkannya, pemerintah telah membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sebagai motor penggerak utama di tingkat daerah.

Apa itu TPAKD?

TPAKD merupakan tim lintas lembaga yang berfokus pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan di daerah. OJK bekerja sama dengan pemerintah daerah, perbankan, dan pelaku industri keuangan untuk melaksanakan program-program strategis yang berdampak langsung kepada masyarakat.

Bagaimana TPAKD Bekerja?

TPAKD tidak hanya merumuskan kebijakan, tetapi juga turun langsung ke lapangan. Mereka memetakan kebutuhan lokal, merancang solusi berbasis masyarakat, dan membangun kemitraan dengan lembaga keuangan. Pendekatan ini terbukti efektif karena setiap daerah memiliki tantangan yang berbeda.
Program Unggulan TPAKD

1. Satu Rekening Satu Siswa (KEJAR)

TPAKD memfasilitasi siswa untuk membuka rekening sejak usia dini, sekaligus memberikan edukasi keuangan secara berkala di sekolah.

2. Kredit Anti Rentenir

Melalui skema pembiayaan mikro, TPAKD membantu pelaku usaha kecil terbebas dari praktik pinjaman ilegal.

3. Akses Keuangan bagi Petani dan Nelayan

Dengan bermitra dengan perbankan, TPAKD menyediakan kredit pertanian dan proteksi asuransi yang menjamin keberlanjutan usaha sektor primer.

4. Edukasi dan Literasi Massal

TPAKD aktif menggelar pelatihan, seminar, dan kampanye keuangan digital di desa, sekolah, dan pondok pesantren.

5. UMKM Business Matching

Program ini mempertemukan UMKM dengan sumber pendanaan potensial, sehingga mempercepat pengembangan usaha lokal.

Kesimpulan: TPAKD, Pilar Inklusi Keuangan Nasional

Berbagai program TPAKD menunjukkan bahwa target inklusi keuangan sebesar 90% bukanlah utopia. Dengan komitmen yang kuat dari pusat hingga daerah, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapainya. TPAKD bukan sekadar tim, tetapi solusi nyata untuk ekonomi yang lebih adil dan inklusif.

5 Program Unggulan TPAKD yang Bikin Masyarakat Makin Literasi Keuangan

Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dibentuk untuk menjawab tantangan rendahnya akses keuangan masyarakat, khususnya di daerah. Diinisiasi oleh OJK dan didukung oleh pemerintah daerah, TPAKD berfokus pada penciptaan program-program yang relevan, inovatif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Mengapa Literasi Keuangan Penting?

Tanpa pemahaman yang baik tentang keuangan, masyarakat dapat dengan mudah terjerumus pada praktik pinjaman online ilegal atau gagal mengelola keuangan pribadi. Oleh karena itu, literasi keuangan menjadi fondasi utama untuk mendorong kesejahteraan. Di sinilah peran TPAKD sangat penting.

1. Satu Rekening Satu Siswa (KEJAR)

Program KEJAR mendorong siswa untuk memiliki rekening tabungan sejak dini. Melalui edukasi yang menyenangkan dan kerja sama dengan sekolah, siswa tidak hanya menabung tetapi juga belajar mengelola uang secara bijak.

2. Kredit/Pembiayaan Anti Rentenir (K/PMR)

Untuk melindungi pelaku usaha kecil dari jeratan rentenir, TPAKD menggagas K/PMR. Program ini memberikan pinjaman dengan bunga rendah dan tanpa agunan, agar pelaku UMKM dapat berkembang secara sehat.

3. Business Matching UMKM dengan Lembaga Keuangan

TPAKD memfasilitasi pertemuan antara UMKM dengan lembaga keuangan. Melalui business matching ini, pelaku usaha memperoleh akses permodalan sesuai dengan kebutuhan usahanya. Prosesnya cepat dan transparan.

4. Asuransi Usaha Petani dan Nelayan

TPAKD juga menyediakan asuransi pertanian dan perikanan. Ketika panen gagal atau terjadi cuaca ekstrem, petani dan nelayan tetap terlindungi. Hal ini menciptakan rasa aman dan mendorong produktivitas.

5. Gerakan Menabung di Kalangan Santri Pondok Pesantren

Santri pondok pesantren juga tak luput dari perhatian. Program ini mengajarkan pengelolaan keuangan berbasis syariah, sekaligus menumbuhkan budaya menabung sejak dini di lingkungan pondok pesantren.

Kesimpulan: Inklusi Keuangan Itu Mungkin dan Nyata

Melalui lima program unggulan ini, TPAKD telah membuktikan bahwa inklusi keuangan bukan sekadar omong kosong. Setiap langkah yang diambil membawa perubahan. Kini, semakin banyak orang yang melek finansial dan mampu mengelola kehidupan mereka dengan lebih baik.